Di Indonesia, menurut data statistik persampahan domestik Indonesia, jenis sampah plastik menduduki peringkat kedua sebesar 5,4 juta ton per tahun atau 14 persen dari total produksi sampah. Problematika tersebut membuat pemerintah mengeluarkan himbauan untuk men'gurangi penggunaan kantong plastik kresek saat berbelanja. Berbagai cara alternatif telah dijalankan pemerintah, seperti menggunakan kantong plastik berbahan singkong, kantong plastik berbayar, hingga menggantikannya dengan tas kain atau tas spunbond yang dapat digunakan berulang kali.

Lalu apa cara-cara alternatif tersebut efektif untuk mencegah bertambahnya sampah plastik? atau malah hanya menambah masalah baru?

Dianggap mampu menjadi solusi untuk mengurangi jumlah sampah plastik, tas spunbond ramai digunakan diberbagai tempat seperti pusat perbelanjaan, toko swalayan, hingga pasar tradisional. Para pedagang tidak lagi menyediakan kantong plastik gratis dan menghimbau pembeli untuk membawa kantong belanja pribadi.

Namun, faktanya penggunaan kantong plastik bukan sepenuhnya sebuah solusi. Tidak adanya aturan dan mudahnya akses dalam menggunakannya membuat jumlah tas berbahan kain atau tas spunbond malah menyebabkan jumlah kantong kain di setiap rumah terus bertambah dan berpotensi melahirkan sampah baru.

Dalam proses produksi yang menghasilkan produk yang lebih tahan lama membutuhkan langkah dan sumber daya yang lebih banyak dari produk sekali pakai.  Padahal dari proses pembuatan satu tas kain menghasilkan jejak karbon yang lebih besar dibandingkan dengan proses pembuatan satu kantong plastik. Jejak karbon adalah jumlah karbon atau gas emisi yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia pada kurun waktu tertentu. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2011, jejak emisi karbon yang dihasilkan oleh sebuah kantong kain setiap proses produksinya adalah 598,6 pon karbon dioksida, sedangkan pada kantong plastik hanya sekitar 3,48 pon karbon dioksida. 

Fenomena tersebut membuat kita bertanya - tanya, apa benar tas spunbond menjadi solusi dari permasalahan sampah plastik? atau malah sebaliknya? Dengan menggunakan kantong kain secara  tidak bijak akan berdampak buruk pada lingkungan. Jika masyarakat membiarkan kantong kain terus menumpuk, hal tersebut akan berakhir menjadi sampah dan berujung pada permasalahan baru. Meskipun demikian, penggunaan kantong kain sebagai pengganti kantong plastik masih dapat menjadi solusi jika dibentuknya peraturan terkait peredaran dan penggunaannya yang tepat. Dengan menggunakan kantong kain secara bijak kita dapat mengurangi penggunaan kantong plastik. 

Semuanya kembali ke pribadi kita masing - masing.  Bagaimana kita mengatur penggunaan kantong kain maupun kantong plastik agar tidak menumpuk dan menghasilkan sampah baru terus menerus. Semua bisa kita atasi dengan kerja sama dan keinginan yang sama demi terwujudnya bumi yang sehat, tanpa plastik!